Lebih dari 120 UMKM dari desa-desa di Kecamatan Jatiroto berpartisipasi dalam Expo KKN Universitas Slamet Riyadi (Unisri) yang bertajuk “Jatiroto Fair,” sebuah perhelatan yang tidak hanya menampilkan produk-produk unggulan lokal, tetapi juga mempersembahkan kekayaan seni dan budaya daerah. Expo ini berlangsung di halaman Kantor Kecamatan Jatiroto, Wonogiri, pada Senin, 26 Agustus 2024, dan sukses menarik perhatian luas dengan berbagai produk lokal seperti makanan olahan tradisional, pakaian, sabun cuci buatan mahasiswa, hingga Mete khas Wonogiri.
Rian Ivanka, Ketua Panitia Expo, menekankan bahwa Jatiroto Fair bukan sekadar acara tahunan, melainkan awal dari sebuah gerakan berkelanjutan yang akan terus dijalankan oleh masyarakat setempat. “Kami berharap Jatiroto Fair menjadi inspirasi bagi masyarakat untuk menggelar acara serupa setiap bulan, sebagai sarana mempromosikan produk lokal dan memperkuat ekonomi desa. Melalui kolaborasi ini, produk-produk unggulan dari Jatiroto diharapkan bisa menembus pasar nasional,” ujar Rian.
Expo ini tidak hanya berfokus pada pengembangan UMKM, tetapi juga merangkul seni dan budaya lokal. Penampilan tari tradisional oleh siswa-siswi SD Negeri setempat dan atraksi Reog Ponorogo menjadi daya tarik utama, menambah semarak acara dan mencerminkan kekayaan budaya Jatiroto. Camat Jatiroto, Bapak Miran, menyampaikan bahwa kegiatan seperti ini tidak hanya akan meningkatkan perekonomian, tetapi juga memperkuat identitas budaya desa. “Dengan adanya Jatiroto Fair yang direncanakan berlanjut setiap bulan, kami berharap masyarakat dapat terus menikmati hiburan sekaligus mendukung perekonomian lokal,” kata Miran.
Dalam sambutannya saat membuka acara, Wakil Rektor Akademik Unisri, Saiful Bahri, menyampaikan bahwa Jatiroto Fair adalah wujud nyata dari sinergi antara pendidikan dan masyarakat dalam mendorong produk lokal ke tingkat yang lebih tinggi. “Kegiatan ini adalah contoh bagaimana kerjasama antara perguruan tinggi dan masyarakat bisa memberikan dampak yang berkelanjutan. Dengan terus diadakannya acara seperti ini setiap bulan, kita tidak hanya mengembangkan kewirausahaan lokal, tetapi juga memperkuat budaya dan kebanggaan komunitas,” ungkapnya.
Expo ini diharapkan dapat menjadi agenda rutin yang digelar setidaknya sekali setiap bulan oleh masyarakat Jatiroto, sebagai sarana untuk terus mendorong pertumbuhan ekonomi dan pelestarian budaya lokal. Dengan dukungan dari berbagai pihak, Jatiroto Fair berpotensi menjadi model keberhasilan pengembangan desa yang berkelanjutan, mengangkat produk dan budaya Jatiroto ke panggung nasional.
Solo- Pembangunan nasional yang cukup dinamis memunculkan isu-isu yang semakin kompleks dan bersifat lintas sektoral. Permasalahan tersebut membutuhkan pendekatan holistik dan interdisipliner diantara...
SOLO-Pendidikan karakter penting dilakukan dalam membentuk identitas diri positif, upaya preventif terhadap berbagai perilaku negatif, mengembangkan keterampilan sosial, serta membentuk moral dan etika...
Solo- Universitas Slamet Riyadi (Unisri) Surakarta menggelar 6th ICTESS (International Conference on Technology, Education, and Sosual Scince) dengan mengambil tema : Digital Transformation...
PATI-Dukuh Tumpang, Desa Porang- Paring, Kecamatan Sukolilo adalah salah satu daerah di Kabupaten Pati, Jawa Tengah di kawasan Pegunungan Kendeng, tepatnya di lereng...
Jakarta, 24 September 2024 – Universitas Slamet Riyadi, Surakarta, melalui Rektor Prof. Dr. Sutoyo, M.Pd., resmi menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan Direktorat...
KLATEN-Pengembangan produk tenun lurik dengan eco-print sangat diperlukan agar dapat memperluas minat konsumen dan jangkauan pemasaran denga produk yang lebih beragam. Hal itu...
SOLO-Boyolali dikenal sebagai penghasil susu sapi. Namun belakangan ini susu sapi yang dihasilkan mengalami penurunan akibat adanya penyakit pada ternak sapi. Berdasarkan data...